Wacana Legalisasi Sabung Ayam Tajen di Bali
Minggu, 15 Januari 2017
Edit
Wacana Pelegalan Tajen Oleh DPRD Bali
Pro dan Kontra mengenai Budaya Sabung Ayam/Tajen pada Masyarakat Bali memang tidak bisa di anggap sepele. Walaupun di anggap ilegal tetapi kita masih dapat menjumpai banyak praktek Tajen di berbagai tempad di Bali khususnya daerah pedesaan. Entah itu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi di tempat yang sulit dijangkau, hingga ada pula yang secara terang-terangan dilakukan dipinggir jalan raya yang sangat mudah diakses.
Sebenarnya jika kita lihat dari sejarah asal-usulnya, adu ayam tercatat dipraktikan masyarakat Bali sejak abad ke-10. Prasasti Sukawana memuat keterangan ritual keagamaan (yadnya) yang mendasari tajen. Selanjutnya, dalam Prasasti Batur Abang (1011) terjabar keterangan terkait tajen. Menurut Andrik Hendrianto dalam “Perjudian Sabung Ayam di Bali”, tesis pada Universitas Indonesia, adu ayam tak memerlukan izin dari pihak berwenang seperti raja. Namun ritual ini tak boleh dilakukan serampangan.
Catatan Bola :
Meski di pedesaan adu ayam ditujukan sebagai ritual keagamaan, raja-raja di Bali memiliki hak istimewa menggelar adu ayam tanpa tujuan sakral. “Di pusat-pusat istana, hal itu merupakan hak istimewa raja sebagaimana acara-acara adu hewan lainnya,” tulis Anthony Reid dalam Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga. Mereka menghelat adu ayam untuk kesenangan pribadi –seringkali dengan bertaruh sesuatu– dan simbol kebesaran raja. Tak heran, ayam menjadi hewan kegemaran raja-raja di Bali. Keadaan seperti ini berlangsung pula di luar Bali, terutama di Jawa. Sejak saat itu Tajen terus berkembang di masyarakat Bali. Beratu-ratus tahun kemudian sebagian masyarakat Bali mengklaim bahwa tajen sudah menjadi tradisi turun –temurun.
Dengan melihat sejarah panjang tersebut, tidak mengherankan tajen sangat sulit diberantas dari tanah ini. Sebenarnya terlepas dari praktik judi jika mau fair Tajen sebenarnya banyak juga memberi keuntungan bagi masyarakat bali. Perekonomian dikalangan masyarakat kecil seperti pedagang, juru parkir, saye dan pengusaha Taji sangat terbantu dengan adanya Tajen. Bahkan tidak jarang keuntungan dari Tajen itu sendiri dipakai untuk merenovasi pelinggih-pelinggih Pura yang justru luput dari bantuan pemerintah.
Dari sini pemerintah seharusnya lebih arif dalam mengeluarkan kebijakan. Keberadaan Tajen seharusnya dianggap sebagai peluang untuk lebih menggerakan perekonomian di likungan masyarakat kecil, bukan justru sebagai sesuatu yang “haram” sehingga layak untuk diberantas. Toh juga kalau mau memberantas pemerintah terbukti gagal total. Hari ini ditangkap, besok ada lagi dan tak habis-habis.
Wacana Pelegalan Tajen dan sabung ayam online Oleh DPRD Bali, Untungnya kini nampaknya DPRD Bali sudah mulai terbuka matanya, rencana melegalkan atraksi Tajen (Sabung Ayam) dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) ternyata sudah masuk dalam program legislasi daerah (Prolegda) DPRD Bali tahun 2016 yang sudah diputuskan di bulan Januari 2016 lalu. Hal ini dijelaskan oleh ketua Badan Legislasi DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta yang menyatakan bahwa Tajen itu akan dibahas dalam Ranperda Tentang Atraksi Budaya Tradisional Bali.
Sajian Khusus Artikel Sabung Ayam : Bisnis Jual Sabung Ayam yang Menguntungkan
Mudah-mudahan dengan adanya pelegalan Tajen khususnya di Bali sebagai Atraksi Budaya membuat aktifitas Tajen ini lebih menjadi professional, meningkatkan devisa baik dibidang pariwisata juga menambah pendapatan warga sekitar. Yang penting adalah Tajen tidak terjadi disembarang tempat yang nantinya bisa mengganggu masyarakat sekitar. Dan mudah-mudahan atraksi Tajen di Bali tidak kalah dengan Sabong di negara Filipina dengan upaya Wacana Pelegalan Tajen Oleh DPRD Bali.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Salam Sukses Selalu dari agen bola terbaik – bandar bola terbaik – Casino Online terpercaya hanya di solusibet. Terima kasih sudah berkunjung. Jika masih ada yang belum dipahami, silahkan chat langsung dengan CS kami di menu livechat yang terdapat di sudut kanan bawah halaman ini. Kami juga menyediakan rujukan : cerita seks terbaru, cerita dewasa bergambar dan berita hot.
Pro dan Kontra mengenai Budaya Sabung Ayam/Tajen pada Masyarakat Bali memang tidak bisa di anggap sepele. Walaupun di anggap ilegal tetapi kita masih dapat menjumpai banyak praktek Tajen di berbagai tempad di Bali khususnya daerah pedesaan. Entah itu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi di tempat yang sulit dijangkau, hingga ada pula yang secara terang-terangan dilakukan dipinggir jalan raya yang sangat mudah diakses.
Sudah sejak lama memang pihak Kepolisian sudah melakukan usahan penindakan secara tegas terhadap aktifitas Tajen dan sabung ayam online menyangkut Pasal 303 KUHP, karena aktifitas tajen ini sendiri tidak terlepas dari unsur perjudian disekitarnya. Akan tetapi akhir-akhir ini tajen malah semakin marak dilakukan di berbagai tempat. Yang jadi pertanyaan, apakah Kepolisian sudah tutup mata akan aktivitas ini? ataukah memang sudah tidak punya nyali memberantasnya?
Catatan Bola :
Meski di pedesaan adu ayam ditujukan sebagai ritual keagamaan, raja-raja di Bali memiliki hak istimewa menggelar adu ayam tanpa tujuan sakral. “Di pusat-pusat istana, hal itu merupakan hak istimewa raja sebagaimana acara-acara adu hewan lainnya,” tulis Anthony Reid dalam Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga. Mereka menghelat adu ayam untuk kesenangan pribadi –seringkali dengan bertaruh sesuatu– dan simbol kebesaran raja. Tak heran, ayam menjadi hewan kegemaran raja-raja di Bali. Keadaan seperti ini berlangsung pula di luar Bali, terutama di Jawa. Sejak saat itu Tajen terus berkembang di masyarakat Bali. Beratu-ratus tahun kemudian sebagian masyarakat Bali mengklaim bahwa tajen sudah menjadi tradisi turun –temurun.
Dengan melihat sejarah panjang tersebut, tidak mengherankan tajen sangat sulit diberantas dari tanah ini. Sebenarnya terlepas dari praktik judi jika mau fair Tajen sebenarnya banyak juga memberi keuntungan bagi masyarakat bali. Perekonomian dikalangan masyarakat kecil seperti pedagang, juru parkir, saye dan pengusaha Taji sangat terbantu dengan adanya Tajen. Bahkan tidak jarang keuntungan dari Tajen itu sendiri dipakai untuk merenovasi pelinggih-pelinggih Pura yang justru luput dari bantuan pemerintah.
Baca Juga :
Dari sini pemerintah seharusnya lebih arif dalam mengeluarkan kebijakan. Keberadaan Tajen seharusnya dianggap sebagai peluang untuk lebih menggerakan perekonomian di likungan masyarakat kecil, bukan justru sebagai sesuatu yang “haram” sehingga layak untuk diberantas. Toh juga kalau mau memberantas pemerintah terbukti gagal total. Hari ini ditangkap, besok ada lagi dan tak habis-habis.
Wacana Pelegalan Tajen dan sabung ayam online Oleh DPRD Bali, Untungnya kini nampaknya DPRD Bali sudah mulai terbuka matanya, rencana melegalkan atraksi Tajen (Sabung Ayam) dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) ternyata sudah masuk dalam program legislasi daerah (Prolegda) DPRD Bali tahun 2016 yang sudah diputuskan di bulan Januari 2016 lalu. Hal ini dijelaskan oleh ketua Badan Legislasi DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta yang menyatakan bahwa Tajen itu akan dibahas dalam Ranperda Tentang Atraksi Budaya Tradisional Bali.
Mudah-mudahan dengan adanya pelegalan Tajen khususnya di Bali sebagai Atraksi Budaya membuat aktifitas Tajen ini lebih menjadi professional, meningkatkan devisa baik dibidang pariwisata juga menambah pendapatan warga sekitar. Yang penting adalah Tajen tidak terjadi disembarang tempat yang nantinya bisa mengganggu masyarakat sekitar. Dan mudah-mudahan atraksi Tajen di Bali tidak kalah dengan Sabong di negara Filipina dengan upaya Wacana Pelegalan Tajen Oleh DPRD Bali.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Salam Sukses Selalu dari agen bola terbaik – bandar bola terbaik – Casino Online terpercaya hanya di solusibet. Terima kasih sudah berkunjung. Jika masih ada yang belum dipahami, silahkan chat langsung dengan CS kami di menu livechat yang terdapat di sudut kanan bawah halaman ini. Kami juga menyediakan rujukan : cerita seks terbaru, cerita dewasa bergambar dan berita hot.